40 Balita Pengungsi Mentawai Derita Gizi Buruk

Sebanyak 40 balita korban tsunami Mentawai dipastikan menderita gizi buruk. Hal ini berdasarkan uji klinis dimana penderita terlihat sangat kurus serta ditemukannya edem.

Menurut Manager Proyek Mitra Peduli Mentawai Dr Louisa A. Langi di Padang (4/3), penentuan gizi buruk dilakukan dengan cara antropometris. “Dilihat dari badan per umur dan tinggi,” katanya.

Dia menambahkan, assessment terhadap pengungsi sudah dilakukan sejak 21 Desember 2010. “Kita bekerja selama 2 bulan dan berdasarkan standar WHO,” timpalnya.

Penderita gizi buruk tersebar di beberapa titik pengungsian seperti, Desa Silabu, Dusun Balekraksok, Dusun Bulakmonga, Dusun Sabeugunggung, Dusun Muntei, Dusun Baru-Baru, dan Dusun Makailigri.

Selama 2 bulan ini, ahli gizi dari Universitas Kristen Indonesia itu berusaha memberi makanan bergizi kepada penderita. “Menunya 1 telor bulat dan sayur,” jelasnya.

Pemberian asupan gizi setiap hari tersebut, diharapkan penderita gizi buruk mengalami kenaikan berat badan 500 gram per minggu.

Kedepannya, Dr Louisa berharap ada upaya berbentuk kebijakan untuk mengurangi penyebaran gizi buruk serta antisipasi penyakit lainnya.

“Idealnya, tiap titik ada 2 dokter, 2 perawat, dan 3 tenaga non medis di 8 titik lokasi hunian sementara di Mentawai,” pungkasnya.
Sumber: www.mediaindonesia.com

Tinggalkan komentar